RESENSI BUKU OLEH ABRAR
1.
Biodata
Buku
a.
Judul
buku: Fadel Muhammad “Saya Pilih Jadi Pengusaha”
b.
Pengarang
: Ahmed Kurnia Soeriawidjaja
c.
Penerbit
: Pustaka Sinar Harapan
d.
Cetakan:
pertama
e.
Terbitan:
tahun 2000
f.
Ketebalan
: Vii + 165 halaman
g.
Harga
: 20000
2.
Pendahuluan
a.
Biodata
penulis
Pendidikan formal penulis ditempuh
di SMA Negeri 3 Jakarta lulus tahun 1977 lalu melanjutkan kuliah di jurusan
Sosiologi Universitas Indonesia Depok .
Penulis merupakan wartawan senior
Tempo, Jakarta Post, dan Pilar yang pernah menjadi Juri pada lomba karya tulis transformasi JAMSOSTEK. Penulis juga
seorang dosen di London School of Public
Relations.
Penulis pernah
mewawancarai bapak B.J. Habibie (saat masih menjadi menteri Riset dan
Tekhnologi) di gedung BPPT jalan Thamrin, Jakarta pada tahun 1986. Dan juga
pernah mewawancarai Dr.
Meizar dari Wahana lingkungan Hidup (Walhi) pada tahun 1986.
b.
Kekhasan
penulis
Dari latar belakang penulis sebagai
seorang wartawan senior dengan kapasitas kualifikasi pengetahuan yang luas yang
sering mewawancarai orang-orang yang berpengaruh maka dia memang layak untuk menulis buku biografi.
c.
Keunikan
buku
Buku ini merupakan buku biografi
yang memiliki perbedaan dengan adanya ilustrasi yang menyerupai kejadian pada
cerita sehingga menarik minat pembaca untuk membaca buku ini lebih jauh.
d.
Merumuskan
tema
“Buku
biografi Fadel Muhammad yang merupakan bibit baru yang unggul dalam dunia kewirausahaan
indonesia”
e.
Kesan
terhadap buku
Buku ini mengajarkan cara membuka
wawasan berpikir untuk berkembang dalam dunia usaha yang berawal dengan keyakinan.
Dengan keyakinan tersebut menjadikan lebih semangat untuk berusaha kerja keras
dan kerja cerdas.
Namun pada buku ini ada kecurigaan mengandung
unsur politik karena “moment” penerbitan buku ini, untuk menpublikasikan atau mencitrakan
nama Fadel Muhammad. Sehingga kejadian beberapa tahun berikutnya fadel muahammad menjadi gubernur Gorontalo.
3.
Isi
buku
a.
Synopsis
Buku ini terdiri dari enam bab.
Diawali narasi sejarah seorang anak yang lahir di kota Ternate, yang memiliki
perbedaan dari anak-anak yang lain, dialah Fadel yang memiliki kemauan besar
untuk belajar, dan berjiwa pedagang. Maka ketika dia menginjak usia dewasa dia memutuskan
untuk melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi.
Setelah Fadel masuk di ITB dia
menjadi seorang aktivis kampus yang memberikan perbedaan-perbedaan dengan
mencoba memberikan hal-hal yang baru berupa ide-ide termasuk dengan contoh
berwirausaha.
Setelah Fadel menyelesaikan kuliah
di ITB dia menghadapi dua pilihan menjadi
PNS atau menjadi pengusaha. Pilihan Fadel menjadi seorang pengusaha yang
memulai bisnisnya dari bawah dan selalu yakin dan bekerja keras dan cerdas
tanpa menyerah ternyata menjadikan dia seorang pengusaha papan atas saat ini.
Ternyata sosok fadel bukan hanya
hebat dalam kewirausahaan tapi fadel ternyata juga mampu berkecimpung di organisasi,
baik organisasi islam ataupun pemerintahan bahkan di partai politik yang
membuat namanya semakin terkenal.
Fadel juga berusaha menyebar virus
entrepreneur di kampus agar dapat
menciptakan mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang berjiwa wirausaha, dengan
memberikan ide-ide agar tetap intens berusaha dalam menghadapi krisis ekonomi agar
menjadi seorang pengusaha yang sejati yang memberi manfaat bagi diri sendiri
dan orang lain atau lingkungannya.
Fadel mencoba menawarkan hal yang
baru berupa nilai-nilai keislaman secara universal dalam berusaha atau
berdagang agar menjadikan orde perekonomian yang lebih adil dan bijaksana.
b.
Ulasan
Hal yang paling mendasar dalam diri
fadel Muhammad untuk maju adalah dengan adanya ilmu “Belajar adalah bagian dari
semangat untuk mencapai cita cita dalam hidup (paragraph 4: h. 4). Dengan
adanya ilmu yang dimiliki maka segala sesuatu yang dikerjakan maka akan ada
pertimbangan sebelumnya.
Dengan kerja cerdas menuntut
kreatifitas dalam menyesiasati waktu, tenaga, dan peluang. Dan perlu bekal
kemampuan untuk mengolah ilmu-ilmu yang ada menjadi sebuah keputusan bisnis
yang jenius. Pantang menyerah adalah salah satu ciri orang cerdas. Ia tidak
akan menyerah begitu saja ketika ia mendapat kesulitan. (h. 59). Kesuksesan
seorang pengussaha itu karena cerdas dalam mengambil keputusan dan pantang
menyerah saat mendapat kesulitan.
Fadel memutuskan untuk memilih
menjadi pengusaha yang mandiri (paragraph 3, h. 49). Apabila kita yakin dengan
keputusan kita dan mau melakukannnya dengan kerja keras serta kerja cerdas maka
kesuksesan itu akan kita raih seperti fadel pada saat ini yang menjadi salah
satu pengusaha papan atas.
c.
Keunggulan
buku
Buku biografi ini merupakan buku
yang boleh dibaca oleh semua kalangan karena memiliki keunggulan dengan
banyaknya motivasi yang memberikan semangat bahwa orang yang hidupnya pun
sederhana akan bisa sukses jika ada kemauan untuk berusaha.
d.
Kelemahan
buku
Pada buku ini banyak kata atau
kalimat asing yang tidak diartikan ke dalam bahasa Indonesia atau tidak ada
indeks buku, sehingga akan terasa sulit dimengerti bagi pembaca yang tidak tahu
tentang hal tersebut. Dan juga identitas buku yang kurang lengkap,
seperti tidak adanya biodata penulis dan ukuran buku tersebut sehingga sulit
untuk dianalisis.
e.
Rumusan
kerangka buku
Adapun rumusan kerangka buku adalah:
Kata Pengantar
Pedagang Roti Dari Pesisir
ITB: Labotarium Bisnis Berikut
Saya Pilih Jadi Pengusaha
Menjadi Pelaku Sejarah
Menyebar “Virus” Entrepreneur di Kampus
Menatap ke Masa Depan: Islam dan Orde Ekonomi Baru
f.
Tinjauan
bahasa
Pada buku ini bahasa yang digunakan
mudah dipahami apabila dibaca oleh kalangan akademis namaun untuk kalangan
masyarkat umum yang jenjang pendidkannya rendah maka akan terdapat beberapa
bahasa yang kurang mampu dipahami.
g.
Kesalahan
cetak
a.
Tertulis
nayring yang seharusnya nyaring (paragraph pertama halaman 8)
b.
Tertulis
intitusi yang seharusnya institusi (paragraph 3 halaman 13)
c.
Tertulis
ruitn yang seharusnya rutin ( paragraph 1 halaman 27)
d.
Tertulis
besiswa yang seharusnya beasiswa (baris pertama halaman 48)
e.
Tertulis
bagiaman yang seharusnya bagaimana (paragraph kedua halaman 83)
f.
Tertulis
sekadar yang seharusnya sekedar (baris sepuluh halaman 85)